Tak terima kalah telak, AS & Australia minta senapan TNI dibongkar!

Sungguh membanggakan sekali gan Kompetisi menembak Australia Army Skill yang dimana indonesia menjadi juaranya .. Wowowww....


Merdeka.com - Ada kisah menarik di sela-sela kemenangan telak TNI dalam lomba menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Mereka berhasil membawa 30 medali emas, 16 perak dan 10 perunggu. Jauh mengungguli peserta lain.

Nah, rupanya para tentara asing yang kalah ini curiga. Kok bisa menang telak seperti itu. Apalagi sudah delapan tahun TNI tak terkalahkan. Australia dan AS malah meminta senapan SS2 dan pistol bikinan Pindad.

"Curiga, mereka ngomong ke panitia. Minta dibuka ke panitia. Saya nggak izinkan lah. Semua kalau mau diperiksa, ya diperiksa," kata Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo dengan sedikit kesal.

Tentu saja TNI tak melakukan kecurangan apapun. Semua kemenangan telak itu didapat dari kerja keras dan latihan berat semua anggota tim tembak Indonesia.

"Disangkanya kita pakai dukun apa?" canda Jenderal Gatot.




Jakarta - Membanggakan! Tim Indonesia meraih kemenangan mutlak dalam lomba tembak tahunan yang diselenggarakan oleh Australia. Indonesia bahkan mengalahkan sang tuan rumah dan hingga saat ini berhasil mendapatkan 28 medali emas dalam Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015.

Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia Canberra, Rabu (20/5/2015), tim Indonesia unggul di posisi pertama. Adapun 21 peserta Indonesia yang terdiri dari pejabat dan petembak profesional dari lingkungan TNI AD serta teknisi PT Pindad sudah berhasil meraih 28 medali emas, 16 medali perak, dan 10 medali perunggu.

"Prestasi yang membanggakan ini menunjukkan betapa tangguhnya anggota TNI dan persenjataan buatan Indonesia di medan laga," puji Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat dalam keterangannya.

Sementara itu sang tuan rumah, Australia berada di posisi kedua dengan perbedaan raihan yang cukup jauh yakni 4 medali emas, 7 medali perak dan 5 medali perunggu. Bahkan tim petembak Indonesia jauh melampaui tim dari Inggris yang baru mampu meraih 3 medali emas, 5 medali perak, dan 3 medali perunggu. Sementara US Army hingga hari ini baru mendapat 1 medali perunggu.

Menambah keterangan Dubes Nadjib, Atase Militer KBRI Canberra, Taufan Gestoro menyatakan tim Indonesia bertarung dengan profesionalisme dan kemampuan tinggi. Tim Indonesia diperkirakan akan terus menambah perolehan medali hingga pertandingan berakhir pada 22 dan 23 Mei mendatang.

"Di bawah tekanan dan kompetisi internasional yang ketat, para peserta dari TNI bertanding dengan semangat yang luar biasa dan menyelesaikan tiap kompetisi dengan profesionalisme dan skill yang tinggi," jelas Taufan Gestoro yang mendampingi Tim Indonesia selama pertandingan itu.

Perlombaan AASAM kali ini digelar di Puckapunyal, Victoria, mulai tanggal 2 hingga 23 Mei 2015. Selama perhelatan yang mengharumkan nama Indonesia, tim menggunakan 4 jenis senjata. Yaitu senapan buatan dalam negeri SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite&Combat) dari PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia, dan senjata sniper AW buatan Inggris.

Keberhasilan bukan hanya didapat dari perlombaan kategori beregu. Pada kategori perorangan, prajurit TNI AD berhasil memenangkan kompetisi. Mereka adalah Letda Inf Safrin Sihombing (Kopassus), Serda Misran (Kostrad), Serda Suwandi (Kostrad), dan Serda Woli Hamsan (Kostrad).


Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tahun 2015 merupakan lomba tembak yang diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia dengan tujuan untuk mengukur kemampuan petembaknya dalam keterampilan menembak (marksmanship). Untuk kesekian kalinya, Angkatan Darat Australia mengundang negara di kawasan Asia Pasifik dan Eropa serta Negara-negara Persemakmuran (Commonwealth), termasuk didalamnya kontingen TNI-AD. Lomba prestise ini diikuti oleh 17 tim dari 14 negara, termasuk Indonesia.

Prajurit penembak yang berasal dari TNI Angkatan Darat hampir menyapu bersih semua medali yang diperebutkan dalam kompetisi menembakAustralian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang berlangsung sejak awal bulan ini. Kompetisi menembak ini berlangsung dari 2 hingga 23 Mei 2015 di Puckapunyal, Victoria, Australia. Namun, hingga hari ini, TNI AD berhasil menyabet 28 medali emas, 16 medali perak, dan 10 medali perunggu.
Dengan perolehan banyak medali emas menempatkan kontingen penembak dari Indonesia berada di posisi pertama. Bahkan, mengalahkan tuan rumah Australia yang hanya meraih 4 medali emas, 7 medali perak, dan 5 medali perunggu. Dengan raihan medali itu mendudukkan Australia ada di posisi kedua.
“Total 21 orang peserta dari Indonesia yang terdiri atas pejabat dan penembak dari lingkungan TNI AD serta teknisi dari PT Pindad. Selama perlombaan, tim Indonesia menggunakan empat jenis senjata yaitu, senapan SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia dan senjata sniper AW buatan Inggris”.
Kebanggaan disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Australia, bapak Nadjib Riphat Kesoema, memuji prestasi yang dicapai oleh regu tembak Indonesia.
“Prestasi yang membanggakan ini menunjukkan betapa tangguhnya anggota TNI dan persenjataan buatan Indonesia di medan laga,” kata Duta Besar RI untuk Australia.
Selain perlombaan kategori beregu, juga diadakan perlombaan kategori perorangan. Untuk kategori perorangan, penghargaan diberikan kepada Letda Inf Safrin Sihombing (Kopasus), Serda Misran (Kostrad), Serda Suwandi (Kostrad), dan Serda Woli Hamsan (Kostrad). (Pen Kostrad)


JAKARTA - Tim penembak TNI AD kembali mengharumkan nama Indonesia dalam ajang lomba nembak tahunan tingkat internasional dengan menyabet juara umum, Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015.

Kejuaraan yang berlangsung sejak 20-23 Mei di Puckapunyal, Victoria, Australia ini diikuti 17 tim dari 15 negara memperebutkan 50 medali emas.

"Lomba tembak ini merupakan event tahunan yang diadakan oleh Angkatan Darat Australia, dalam rangka memperebutkan piala KSAD sana (Australia)," ujar Pangkostrad Letjen Mulyono di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (25/5/2015).

Hasilnya, kontingen Indonesia berhasil menyabet 30 medali emas; 16 perak dan 10 perunggu, mengalahkan kontingen lainnya dari negara-negara maju yang selama ini dikenal memiliki persenjataan canggih seperti, Amerika Serikat (AS) yang hanya mendapatkan, empat medali emas, Inggris dengan tiga medali emas, kemudian Australia hanya memperoleh lima medali emas.

Sedangkan, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina dan New Zealand, serta Singapura masing-masing mendapatkan satu medali emas. Sementara, Kanada, Malaysia, Timor Leste, Tonga dan Papua New Guinea (PNG) tidak berhasil membawa pulang medali emas.

"Tim penembak kita berhasil meraih hasil yang sangat-sangat spektakuler. Rasa bangga juga bahwa prestasi yang diperoleh tim kita pada 2015, merupakan prestasi ke delapan secara berturut-turut," katanya.

TNI AD sudah 12 kali mengikuti event kejuaraan nembak AASAM sejak 1991 silam. Namun, sejak 2008 hingga kini tim penembak TNI AD berhasil mengukir prestasi sebagai juara umum. "Inilah prestasi yang sangat membanggakan bahkan bisa mengalahkan negara-negara maju. Artinya, dari Sumber Daya Manusia (SDM) kita tidak kalah," ucapnya.

Mulyono juga mengucapkan terimakasih kepada PT Pindad yang telah mampu memproduksi dua senjata SS2 varian 4 dan pistol G2 Elit yang digunakan penembak untuk kategori, menembak pistol, senapan, senapan otomatis, sniper dan gabungan.

"Pindad telah berhasil memproduksi senjata yang sesuai dengan petembak-petembak TNI. Ini adalah kebanggaan kita bersama dan prestasi bangsa Indonesia maka ini harus dipertahankan," tandasnya. (Sindonews)


Kumpulan Foto - Foto lainnya








Banggalah kita sebagai rakyat indonesia walaupun kalah modern persenjataan tapi tetap skill yg dilihat... kasihan amerika dan australia minta bongkar senjata kita? lahh kan senjata ente lebih canggih mau jiplak senjata apa gmn ya?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Silahkan komentar